Rabu, 15 Oktober 2014

MAKANAN KHAS BANYUMAS




Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Jawa tengah. Selain gaya bahasa yang serba ngapak dan sifat blaka suta (jujur) orang banyumas juga memiliki beberapa makanan khas yang harus dicoba oleh para pendatang ataupun para wisatawan. Berikut daftar lengkap makanan khas orang Banyumas :

1. Tempe Bongkrek


Tempe bongkreck adalah makan khas Banyumas yang hampir punah karena memang sengaja mau dimusnahkan oleh pemerintah karena tempe bongkreck ini pernah merenggut berpuluh-puluh nyawa masyarakat Banyumas. Tempe bongkreck terbuat dari ampas kelapa yang difermentasikan. Tempe bongkreck merupakan makanan khas orang-orang Banyumas pelosok (masyarakat yang terpencil)

2. Tempe Mendoan

 

Salah satu makanan asli Banyumas adalah tempe mendoan. Tempe mendoan (kita sebut saja mendoan agar lebih mudah) pada dasarnya sama dengan tempe lain yang terbuat dari kedelai. Hanya saja mendoan mempunyai keunikan tersendiri, yakni cara penyajiannya. Jika kita membeli tempe goreng di tukang gorengan yang kita temui adalah tempe yang digoreng garing (kering). Mendoan tidak demikian, makanan ini disajikan dalam keadaan "mendo" yang artinya dalam bahasa indonesia adalah setengah matang. Keunikan lagi dari tempe Banyumas adalah dibuat dengan cara membungkus kedelai berjajar tipis dan melebar, beda dengan tempe dari daerah lain yang cenderung lebih tebal.

 
3. Tempe Keripik

Selain terkenal dengan mendoannya, Kab Banyumas Juga terkenal dengan kripiknya. Sepeti halnya mendoan, Kripik juga berbahan dasar tempe. Kalau mendoan adalah tempe tipis yang digoreng setengah matang tetapi kalau kripik adalah tempe tipis yang digoreng kering sekali. Tapi rasa gurihnya tidak hilang.  Kalau mendoan hanya bisa bertahan satu hari, sedangkan kripik bisa bertahan sampai satu bulan. Kripik dan mendoan melambangkan perwatakan orang Banyumas. Jika bibuat baik orang Banyumas juga akan lemas dan lebih baik akan tetapi jika dibuat jahat orang Banyumas akan mudah patah seperti kripik.

4. Dage

Dage merupakan teman akrab dari mendoan. Biasanya jika dijual mendoan pasti juga di jual dage. Dage adalah  makanan sebagai varian tempe dengan campuran bahan ampas kelapa yang digumpalkan dan dijamurkan. Dage pada umumnya makan makanan kecil atau sarapan yang ditemani oleh cabai rawit atau lombok cengis. Dari Dage pada umumnya dibuat gorengan kering/mendoan. Variasi lainnya, bisa juga dibuat oseng Dage kombinasi kecambah, lombok merah, dan hijau, jadi mirip oseng hati sapi dan bila diiris tipis-tipis bisa digoreng kering jadi kripik Dage rasanya mirip gorengan peru sapi, kriyik dan gurihnya. Seperti tempe bongkreck dage juga makanan yang sangat murah dan biasa dikonsumsi oleh orang pedesaan.

 5. Temlek/ Niwo

Makanan gorengan yang satu ini juga merupakan kerabat dari dage dan mendoan. Temlek merupakan makanan khas Banyumas yang terbuat dari ampas tahu yang dikasih bumbu dan dibungkus dengan tepung beras lalu digoreng kering.

6. Gethuk Goreng Sokaraja

 Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng.
 

7. Soto Sokaraja

Soto Sokaraja atau oleh masyarakat Banyumas disebut Sroto Sokaraja adalah sejenis makanan dari Indonesia. Soto ini memiliki ciri khas yang berbeda dengan soto-soto lainnya yang ada di Indonesia. Ciri utama dari soto ini adalah penggunaan sambal kacang dan ketupat. Soto Sokaraja sudah banyak dijual di luar Banyumas tetapi kalau sempat mampir ke Sokaraja, kita dapat menikmati soto di warung-warung yang berderet rapi di sepanjang jalan di Sokaraja.

8. Jenang Jaket Mersi

Namanya memang Jaket, tapi tidak ada hubungannya dengan pakaian. Ini adalah makanan yang terbuat dari tepung dan juga gula melalui proses yang panjang. Tapi karena ciri khasnya, jenang jaket sudah lama menjadi makanan tradisional yang paling banyak dicari. Bahkan pada hari-hari besar (hari raya) seringkali produsen jenang jaket  menolak pesanan. Ini dikarenakan Jenang Ketan proses pembuatnnya lama dan juga membutuhkan ketekunan. Kalau anda berkunjung ke Purwokerto dan ingin mengunjungi sentra pembuatan jenang jaket silahkan datang saja ke kawasan produksi jenang jaket di daerah MERSI Purwokerto.


 9. Nopia/Mino

Nopia dan Mino merupakan hasil produksi warga desa Pakunden Kecamatan Banyumas. Nopia dan Mino [Mini Nopia] adalah makanan khas Banyumas yang terbuat dari terigu, gula jawa, dan beberapa rempah-rempah. Ada beberapa proses yang harus dilalui dalam pembuatannya Nopia dan Mino, Terigu dibuat adonan kemudaian dibagi dua. Untuk bagian kulit dipisah. Bagian isi diberi gula jawa dan rempah-rempah serta perasa misalnya rasa bawang, nangka, coklat, durian, dsb. Untuk nopia takarannya lebih besar di bandningkan dengan mino.
Bagian isi dimasukkan bagian kulit kemudian digulung-gulung dan dibulatkan, lalu proses yang sangat unik dan mungkin jarang sekali di temui di daerah lainnya adalah cara memasaknya. Oven dari tanah dan batu bata berbentuk lingkaran silinder yang mampu mempertahankan panasnya dengan stabil, serta diyakini lebih baik dibanding dengan oven modern berbahan bakar gas atau listrik, oven tersebut dipanaskan dengan bara arang kelapa atau arang kayu. Adonan yang berbentuk bulat ditempelken ke dinding tungku yang berbentuk silinder, pemanasan akan bersuhu hingga 90 derajat lebih. Adonan akan mengembang dalam bebeapa waktu.  Adonan jangan sampai meletus atau gosong. maka segera diangkat. jadilah nopia atau mino yang unik makanan khas Banyumas.


10. Lanting

Lanting adalah makanan renyah asli dari Kabupaten Banyumas, terbuat dari singkong, rasanya gurih dan renyah. Bentuk lingkaran, ada juga yang seperti angka delapan. Lanting khas Banyumas tersedia dalam berbagai rasa yaitu asin, pedas, keju, dan jagung manis. Lanting ini bisa agan dapatkan di pusat-pusat oleh-oleh khas Purwokerto.

11. Cimplung

Cimplung merupakan sebuah makanan traditional dari sebuah daerah yang ada di Banyumas. Lebih tepatnya di desa Sudimara, Cilongok, Purwokerto, Banyumas. Mungkin kata cimplung berasal dari kata "cemplung" yang dalam bahasa Banyumasan artinya memasukan ke dalam air. Makanan Cimplung adalah makanan yang cara memasaknya bersamaan dengan proses pembuatan gula merah, gula merah yang dibuat dari air bunga kelapa atau yang disebut Nira (badeg). Bahan yang digunakan untuk membuat cimplung ini bermacam-macam, diantaranya ketela pohon (budin), kelapa muda (dawegan), keladi (tales). Proses pembuatan cimplung juga sangat mudah, bahan-bahan di atas setelah dicuci dan dibersihkan (dikupas) tinggal dimasukan saja ke rebusan air nira yang sudah mendidih. Makanan tradisional Cimplung sangat cocok dimakan hangat-hangat disertai dengan minum kopi. Jika anda menyukai makanan-makanan yang masih sangat tradisional, anda bisa berkunjung ke Banyumas, Jawa Tengah, dijamin anda akan menikmati makanan yang penuh petualangan.

12. Tegean

Sebutan khas Banyumas untuk sup sayur berkuah bening yang tampak sangat sederhana namun sangat menyegarkan. Sayur-mayur berupa bayam, kecambah kedelai hitam, daun katuk, dan kedelai hitam butiran lazim menjadi unsur utama masakan ini. Untuk bumbunya, selain bahan-bahan yang lazim seperti bawang merah dan bawang putih, tegean juga bercirikan dengan “geprekan” kencur yang sangat menyegarkan.

13. Kraca

Bagi petani, keong (siput sawah) sering kali menjadi momok karena keberadaannya menjadi hama tanaman padi. Namun di Purwokerto, keong justru bisa dimasak dan dinikmati layaknya masakan biasa. Masakan ini disebut dengan keong kuah pedas atau kraca.
Makanan ini terbuat dari bahan utama keong sawah yang dimasak berkuah dengan bumbu-bumbu kuat yang memberi nuansa pedas dan segar hingga ke tenggorokan. Sebelum diolah, cangkang keong dipecahkan untuk membuang kotorannya. Setelah itu keong direndam selama satu malam. Bumbu yang digunakan mirip dengan bumbu rica-rica, yang terdiri dari cabai, kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan aneka rempah termasuk jahe. Setelah itu, keong yang sudah direndam dicuci bersih dan dimasak bersama bumbu selama 4 jam agar meresap. Konon, menurut para peneliti keong banyak mengandung protein yang dibutuhkan tubuh. Keong banyak dijual saat bulan Ramadhan.


14. Cenil

Jajan pasar yang terbuat dari tepung tapioka ini, terasa kenyal dan alot tapi punya cita rasa tersendiri. Cenil biasanya disajikan dengan warna merah muda

15. Lupis

Jajan pasar yang satu ini terbuat dari beras ketan yang dimasak dalam bungkus daun pisang, sehingga lebih bisa mengenyangkan perut


 16. Ciwel

Ciwel merupakan jajan pasar yang berwarna hitam kecoklatan yang terasa alot juga. Ciwel sangat bagus untuk penderita mag karena terbuat dari tepung singkong yang direndam dalam cairan rendaman jerami padi sehingga bersifat basa. Cenil, lupis dan ciwel merupakan paket jajan pasar yang penyajiannya dijadikan satu dan diberi cairan gula merah yang kental. makanan tersebut biasanya banyak dijual pada pasar-pasar krempyeng atau pasar yang buka hanya dipagi hari.

17. Kepok

Makanan yang terbuat dari beras ketan dan diatasnya biasanya ditaburi dengan parutan kelapa mentah.


18. Badeg

Merupakan minuman dari sari bunga kelapa (bahan gula merah) yang tidak direbus. Biasanya cairan ini perlu difermentasikan 1-2 hari agar memiliki aroma dan rasa yang enak. Kalau difermentasi terlalu lama badeg bisa memabukkan.
Demikian tadi daftar lengkap makanan khas Banyumas, semoga bisa bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Jika teman-teman banyumas ada yang mau melengkapi silahkan tuliskan di kotak komentar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar